FARMANDEH.NET, MAKASSAR— Pileg 2024 akan diramaikan empat partai politik (parpol) baru. Yakni Partai Gelora, PKN, Partai Buruh, dan Partai Ummat. Bagaimana peluang mereka mendapatkam kursi di parlemen? Direktur Profetik Institute Asratillah mengatakan, Partai baru memang punya banyak tantangan untuk bisa meraup suara banyak, dan mendapatkan kursi yang signifikan.
Tantangan utama bagi partai baru adalah, memastikan mereka lolos parliementary treshold (PT) dengan mendapatkan suara minimal 4 persen dari total jumlah suara sah. Namun kata Asratillah, bukanlah sesuatu yang mudah bagi partai baru untuk lolos PT. Mesti dilakukan effort khusus. Salah satunya adalah memperkuat marketing politik.
“Parpol baru mesti melakukan marketing politik intsentif agar pemilih merasa akrab dengan citra partai mereka, karena sampai hari ini dari beberapa hasil survei nasional, tingkat popularitas dan elektabilitas partai baru masih sangat rendah,” ujarnya.
Menurut Asratillah marketing politik ini penting dalam rangka mengangkat popularitas parpol baru. “Popularitas mereka hanya bisa didongkrak jika massif memanfaatkan media baik TV, koran, dan media sosial. Belanja iklan politik partai baru masih sangat rendah, dan kita bisa melihat image parpol baru dalam platform-platform media sosial masih sangat kurang frekuensinya,” ujarnya.
Hak kedua yang harus dilakukan parpol baru agar bisa lolos PT adalah memastikan struktur organisasi mereka mengakar hingga tingkat terbawah. Mereka harus memastikan bahwa mereka memiliki struktur yang mengakar hingga ke tingkat desa-kelurahan.
“Salah satu kelemahan parpol adalah kecenderungan mereka yang elitis dan event politik yang hanya berlangsung di tingkat pusat dan provinsi, alias tidak terdistribusi ke pimpinan di tingkat kota/kabupaten apalagi kecamatan. Padahal struktur organisasi menjadi sarana efektif untuk mendulang suara,” tambah Asratillah.
Kemudian hal ketiga yang mesti dilakukan parpol baru, lanjut Asratillah adalah memperjelas karakteristik isu politik yang mereka advokasi. “Hal ini dilakukan dalam rangka dua hal. Pertama, memperjelas segmentasi audiens mereka, atau kelompok kepentingan seperti apa yang coba mereka perjuangkan aspirasinya. Kedua, agar parpol baru memperjelas karakternya serta faktor pembedanya dibanding partai lain,” pungkasnya. (*)
Originally posted 2023-06-04 14:03:07.