MAKASSAR, FARMANDEH.NET – Wakil Presiden (Wapres) Indonesia ke-10 dan ke-12, Muhammad Jusuf Kalla (JK), mengharapkan Universitas Negeri Makassar (UNM) mampu menghadapi tantangan zaman dengan mempersiapkan Revolusi Entrepreneurship.
JK menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke UNM dalam acara “Bincang Entrepreneurship” bersama pimpinan UNM di Lantai 7 Menara Pinisi UNM, pada hari Jumat (2/6/2023).
Kedatangan JK di kampus UNM disambut hangat oleh Rektor UNM, Prof Husain Syam, yang didampingi oleh para Wakil Rektor, Dekan, Ketua Lembaga, Kabiro, dan pimpinan lainnya.
Prof Husain Syam menyampaikan kebahagiaannya dan rasa syukurnya atas kesempatan dapat bertemu dan berdiskusi langsung dengan Jusuf Kalla. Dia mengatakan bahwa ini adalah Jumat berkah dan mereka berharap dapat memperoleh petunjuk dan pengetahuan dari Jusuf Kalla tentang bagaimana menjadikan UNM sebagai kampus yang melahirkan pengusaha muda.
Rektor UNM juga menyatakan bahwa semua anggota komunitas akademik UNM didorong untuk sejajar dengan mahasiswa di luar negeri dalam mengakses informasi dan pengetahuan internasional.
“Kami ingin menyampaikan kepada Pak JK bahwa UNM telah menetapkan dirinya sebagai kampus kewirausahaan yang bertekad menciptakan pengusaha sukses di masa depan,” tambahnya.
PHS, sapaan akrab Prof Husain Syam, juga mengungkapkan bahwa di UNM sudah ada lembaga inovasi kewirausahaan yang bertanggung jawab atas pengelolaan kurikulum berwirausaha.
“Kami mendirikan kampus kewirausahaan sesuai dengan visi dan misi UNM, karena kemajuan suatu bangsa terjadi ketika 4 persen dari penduduknya terlibat dalam berwirausaha. Oleh karena itu, kami ingin berkontribusi dalam mewujudkannya,” jelasnya.
Sementara itu, Jusuf Kalla, dalam pertemuan dengan Rektor dan para pimpinan UNM, menjelaskan bahwa dalam perkembangan dunia, siklusnya dimulai dengan pendidikan yang baik, kemudian pengetahuan menjadi teknologi, diikuti semangat kewirausahaan yang menghasilkan industri.
“Industri lah yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Jadi, dimulai dari pendidikan, pengetahuan, teknologi, kewirausahaan, dan industri yang membuat orang sukses dalam usaha mereka,” ungkapnya.
Meskipun begitu, menurut JK, fakta di Sulawesi Selatan, dan khususnya, menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, semakin rendah tingkat kewirausahaan.
“Mengapa demikian? Karena pola pikir kita di Sulsel selalu ingin menjadi penguasa yang menentukan nasib para pengusaha. Namun, sebenarnya, pengusaha-lah yang mendukung kepala daerah dan anggota DPR,” terangnya.
Oleh karena itu, JK berharap UNM mampu menjawab tantangan di bidang ekonomi, tidak hanya dalam revolusi industri, tetapi juga dalam menciptakan revolusi kewirausahaan dengan pola pikir yang kreatif.
“Universitas selalu berbicara tentang masa depan, berbeda dengan museum yang berbicara tentang masa lalu. Jadi, jika universitas tidak berbicara tentang masa depan, maka sama saja dengan museum yang hanya membanggakan masa lalu,” tambahnya. (*)
Originally posted 2023-06-02 04:07:30.