BRUSSEL, BELGIA – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengalami kehormatan dapat menghadiri Brussel Urban Summit 2023 di Balai Kota Brussels, Belgia, pada hari Senin (12/06/2023).
Acara ini diikuti secara langsung oleh 23 kota dari 18 negara yang merupakan anggota Metropolis City. Sebanyak 350 kota terdaftar sebagai anggota, namun hanya 23 kota yang hadir dalam kegiatan ini.
Beberapa kota yang menghadiri acara tersebut antara lain Brussels Belgia, Bogota Kolombia, Yiwu China, Antalya Turki, Antwerp Belgia, Asuncion Paraguay, Bamako Mali, Changsa China, Douala Kamerun, Gandeng Afrika Selatan, Gaziantep Turki, Ghuangzou China, Montreal Kanada, Radar Maroko, Rammala Palestina, Nouakkchott Mauritania, Rennes Prancis, Riga Letonia, Rio De Janeiro Brasil, Shiraz Iran, Teheran Iran, Torino Italia, dan Makassar Indonesia.
Selama kegiatan ini, Danny Pomanto juga menjadi pembicara dalam sesi Debat Kebijakan Metropolis bersama Wali Kota Brussels, Philippe Close, dan Wali Kota Bogota, Claudia Lopez. Diskusi ini membahas mengenai “Menghijaukan Kota: Sebuah Jalan Menuju Inklusi Sosial”.
Danny memaparkan langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah kota dalam membangun Makassar menjadi kota yang tangguh dan layak huni. Tindakan ini merupakan upaya Pemkot Makassar untuk beradaptasi dengan tantangan global, seperti bencana alam, pandemi, geopolitik, dan perubahan iklim.
Salah satu program nyata yang dilakukan adalah Program Lorong Wisata. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan kota dalam menghadapi berbagai tantangan global. Danny Pomanto mengungkapkan pentingnya keterlibatan publik dalam mendukung upaya menciptakan kota hijau yang tangguh.
Program Lorong Wisata melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, tokoh pemuda, RT/RW, camat, lurah, OPD lingkup Pemkot Makassar, dan masyarakat sekitar. Program ini bertujuan untuk mendorong perekonomian sirkular, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, penguatan UMKM, pemberdayaan gender, pengelolaan limbah, dan pemasaran digital.
Pemkot Makassar bekerja sama dengan Program RISE (Revitalising Informal Settlement and their Environment) yang melibatkan Monash University dan Melbourne University Australia, serta Pemerintah Australia, untuk meningkatkan program ini.
Selain itu, terdapat juga program modernisasi kota melalui gang taman pintar yang bekerja sama dengan National Science Foundation Amerika Serikat dan didukung oleh Kementerian Luar Negeri AS dan enam universitas terkemuka di Amerika Serikat dan Indonesia, termasuk Penn State, Virginia Tech, dan UC Boulder Universities di AS.
Danny Pomanto menjelaskan bahwa untuk mendukung kota hijau, mereka telah menciptakan kendaraan listrik bernama Co’mo atau Commuter Metromoda tahun lalu sebagai prototipe. Co’mo akan menjadi kendaraan umum yang juga akan membawa orang ke Lorong Wisata.
Selain itu, Pemkot Makassar juga meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang saat ini mencapai 11% dari target 30%. RTH tersebut meliputi sabuk hijau, hutan bakau, dan area hijau di sepanjang sungai.
Danny Pomanto juga mengumumkan bahwa Pemkot Makassar akan mengoperasikan Proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang saat ini sedang dalam tahap penawaran. Proyek ini menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi limbah hingga 1.000 ton per hari.
Program terbaru yang diungkapkan oleh Danny Pomanto adalah Net Zero Carbon yang bekerja sama dengan The National Science Foundation Amerika Serikat dan Institut Teknologi Bandung.
Danny Pomanto mengakhiri sesinya dengan menyampaikan bahwa saat ini kita harus bertindak untuk menjadikan dunia kita lebih hijau dan bebas karbon dengan bertindak sekarang, bertindak berbeda, dan bertindak bersama.
Originally posted 2023-06-13 10:45:32.