MAKASSAR,- Bima Arya, Ketua Apeksi, menjelaskan lima poin penting yang menunjukkan bahwa Indonesia ramah terhadap investasi dari luar negeri.
Poin pertama adalah demografi. Karena bonus populasi, Indonesia secara keseluruhan mengalami pemulihan ekonomi yang cepat.
Bima, yang juga Wali Kota Bogor, memberikan contoh bahwa di Bogor, bisnis kafe mengalami pertumbuhan hingga 300 persen setelah pandemi. Hal ini disebabkan oleh faktor demografi, yang berarti pasar dalam negeri mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Poin kedua adalah regulasi. Presiden fokus pada upaya mempermudah investasi dengan memotong regulasi yang menghambat.
Poin ketiga adalah otoritas. Setiap minggu, Mendagri memimpin rapat mengenai inflasi untuk menjaganya tetap terkendali. Ini adalah hal yang unik dan hanya ada di Indonesia, kata Bima dalam sambutannya di Makassar Investment Forum Apeksi 2023 pada hari Jumat, 14 Juli 2023.
Contohnya, di Jambi, inflasi diketahui disebabkan oleh masalah pasokan pangan, dan dengan bantuan daerah lain, masalah tersebut dapat terselesaikan.
Poin keempat adalah inovasi dan tradisi. Semua hal ini terlihat dalam acara Apeksi, di mana generasi muda aktif terlibat dalam berbagai budaya, media, teknologi informasi, dan sebagainya. Anak muda Indonesia sering kali mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa bergantung pada APBD Bantul.
“Ini adalah generasi Z, mereka akan memimpin kita. Apeksi mempersiapkan mereka untuk tahun 2045,” tambahnya.
Poin terakhir adalah demokrasi. Bima menyebut Indonesia sebagai negara dengan demokrasi terkuat di dunia. Hal ini terlihat dari kehadiran para calon presiden di Makassar dan saling memberikan pujian dalam acara Apeksi.
Semoga Indonesia dapat menghadapi pemilu yang damai tahun depan.
Bima meyakinkan para investor agar tidak ragu untuk berinvestasi di Indonesia dengan berbagai indikator optimisme yang ada.
“Jadi tunggu apa lagi? Ayo berinvestasi di Indonesia dan Kota Makassar!” ajaknya.
Moh Ramdhan Pomanto, Wali Kota Makassar, menjelaskan bahwa tujuan utama MIF adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kota. MIF juga mendukung akselerasi teknologi transportasi. Makassar merupakan pusat ekonomi di Sulsel dan pertumbuhan ekonomi di kota ini terus menunjukkan sinyal optimisme, baik sebelum maupun setelah pandemi.
Setelah pandemi, pertumbuhan ekonomi Makassar melampaui tingkat nasional dan Sulsel. Tingkat inflasi saat ini adalah 4 persen, yang masih dalam batas aman untuk investasi dan bisnis.
Selain itu, Makassar juga telah menyelenggarakan banyak acara internasional dan nasional, seperti MNEK, Apeksi, dan F8. Dengan pengalaman ini, Makassar yakin bahwa sebagai kota yang ramah investasi dan diperhatikan oleh dunia, para investor tidak perlu ragu untuk berinvestasi di berbagai lokasi di Makassar.
MIF adalah rangkaian terakhir dari acara Apeksi 2023 di Makassar.
Originally posted 2023-07-14 11:51:59.